Analisis Wacana Kritis Pada Komunitas Indonesia Tanpa Poligami (ITAMI) di Instagram

Authors

  • Titi Satri Wahyuni Universitas Ekasakti Author
  • Zumiarti Zumiarti Universitas Ekasakti Author

DOI:

https://doi.org/10.69989/cf8n8e97

Keywords:

Analisis Wacana Kritis, Tendensi, Ideologi, Poligami

Abstract

Penelitian ini menggunakan teori analisis wacana kritis, yakni sebuah analisis yang menitikberatkan bahasa sebagai praktik kekuasaan. Penelitian dilakukan dengan menganalisis struktur wacana dalam setiap postingan dan komentar pada akun @indonesiatanpapoligami pada bulan Juni-Desember 2020. Fairclough membagi analisisnya ke dalam tiga dimensi yaitu teks, discourse practice, dan sosiocultural practice. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengungkap tendensi dan ideologi pada akun @indonesiatanpapoligami media dalam menyajikan informasi mengenai poligami. Hasil penelitian yang menganalisis tentang teks pada tingkat representasi ditemukan beberapa kosa kata yaitu sunnah rasul, fckboy, feminis, kafir, murtad, zina. Pada tingkat relasi, media menjadi ruang sosial dimana masing-masing kelompok saling mengajukan gagasan dan pendapat dan memberi kekuatan social yang ditampilkan dalam teks. Pada tingkat identitas, admin akun @indonesiatanpapoligami sangat jelas menentang praktik poligami di Indonesia. Dalam Praktik kewacanaan atau discourse practice, banyak komentar pro maupun kontra terhadap praktik poligami dari pengguna akun instagram lain terhadap postingan yang diunggah oleh akun instagram @indonesiatanpapoligami. Pada Praktik sosial budaya atau Sosiocultural practice level situasional praktik poligami yang dilakukan zaman sekarang hanyalah karena hawa nafsu saja dengan alasan mengatas namakan agama. Level institusional disini yakni Riset LBH APIK (Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan) praktik poligami menyebabkan ketidak adilan: perempuan yang disakiti dan anak yang ditelantarkan. Level sosial dapat menggiring opini sesama pengguna akun instagram bahwa praktik poligami di Indonesia merupakan hal yang seharusnya tidak dilakukan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aedy, H. H. (2007). Antara poligami syariah dan perjuangan kaum perempuan. Alfabeta.

Bodgan, R., & Taylor, S. J. (n.d.). Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Alih Bahasa: Arif Furchan. Cet. I.

Eriyanto. (2001). Analisis wacana: pengantar analisis teks media. LKiS Yogyakarta.

Fairclough, N. (1995). Media discourse. Edward Arnold London.

Khairani, K. (2018). PENOLAKAN PERMOHONAN IZIN POLIGAMI DALAM PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 12/PUU-V/2007. Jurnal Justisia: Jurnal Ilmu Hukum, Perundang-Undangan Dan Pranata Sosial, 2(2), 190–209.

Sugiyono. (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. CV. Alfabeta.

Published

2021-12-24

How to Cite

Analisis Wacana Kritis Pada Komunitas Indonesia Tanpa Poligami (ITAMI) di Instagram. (2021). Jurnal Ilmiah Ekotrans & Erudisi, 1(2), 67-71. https://doi.org/10.69989/cf8n8e97

Similar Articles

1-10 of 16

You may also start an advanced similarity search for this article.