Respon Tanaman Serai Wangi (Cymbopogon nardus L.) Pada Aplikasi Jenis dan Dosis Inokulan Fma Indigenous di Lahan Bekas Tambang Sawahlunto
DOI:
https://doi.org/10.31933/hmwdxb18Keywords:
Serai Wangi, Jenis FMA, Dosis FMAAbstract
Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) merupakan salah satu agen hayati tanah sebagai manifestasi symbiosis mutualisme terhadap tanaman. FMA berpotensi untuk optimalisasi peneyerapan air dan hara posfor dengan meningkatkan kapabilitas akar tanaman inang. FMA sangat aktif berkembang pada lahan marginal seperti lahan bekas tambang batubara, sehingga penyerapan hara dan air berjalan lebih efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui respon tanaman serai wangi pada aplikasi jenis dan dosis FMA yang ditanam pada tanah bekas lahan tambang Batubara Sawahlunto; 2) Untuk mengetahui jenis serta dosis inokulan FMA yang baik untuk pertanaman serai wangi. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September 2021 sampai Januari 2022 pada Green house Fakultas Pertanian Universitas Andalas Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumbar. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) factorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu jenis FMA, yang terdiri dari jenis Glomus sp., Giga Spora sp. dan multispora (Glomus sp. + Gigaspora sp.). Sedangkan untuk faktor kedua yakni dosis FMA yang diaplikasikan dalam kombinasi faktorial, yang terdiri dari 4 taraf diantaranya yakni dosis 5 g/tanaman, 10 g/tanaman, 15 g/tanaman, dan 20 g/tanaman. Hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan analisis varians (ANOVA) dengan uji F pada taraf nyata 5%. Hasil uji F memberikan pengaruh nyata sehingga diuji lanjut dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa jenis FMA multispora dikombinasikan dengan dosis 20 g/tanaman dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman serai wangi yang dapat dilihat dari parameter pengamatan bobot segar akar. Sedangkan untuk perlakuan Tunggal jenis FMA multispora dan dosis 20 g/tanaman dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman serai wangi yang dapat dilihat dari parameter bobot segar tajuk.
Downloads
References
Mustamin, Y. 2015. Pengembangan Minyak Atsiri Tumbuhan Indonesia Sebagai Potensi Peningkatan Nilai Ekonomi. [internet]. Diakses pada tanggal 5 Mei 2022 Pukul 20.42 WIB Tersedia pada : https://www.researchgate.net/publication/275886069/
Anggreiny, Yudisca, K. Nazip dan D. J. Santri. 2017. Identifikasi FMA Pada Rizosfir Tanaman di Kawasan Revegetasi Lahan Penambangan Timah di Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka dan Sumbangannya Pada Pembelajaran Biologi SMA. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA 2017 STEM Untuk Pembelajaran SAINS Abad 21. Program Studi Biologi FKIP Universitas Sriwijaya. Palembang
Dariah, A, A. Abdurachman dan D. Subardja. 2010. Reklamasi Lahan Eks-Penambangan Untuk Perluasan Areal Pertanian. Jurnal Sumberdaya Lahan 4, (1), 1 – 12.
Daswir. 2010. Peran Seraiwangi Sebagai Tanaman Konservasi Pada Pertanaman Kakao di Lahan Kritis. Jurnal. Buletin Littro 21. (2): 117 – 128.
Direktorat Jendral Perkebunan, 2022. Statistik Perkebunan Indonesia Tanaman Semusim 2012 - 2014. Jakarta: Kementrian Pertanian Indonesia
Husin, E. F., U. Khairu, Z. Zakir dan O. Emalinda. 2019. Reklamasi Lahan Bekas Tambang Batubara Melalui Pengamatan Efektivitas Glomalin Fungi Mikoriza Arbuskula Indigenous Terhadap Tanaman Jagung (Zea Mays). Semirata BKS PTN Wilayah Barat: 1092 - 1102
Idris, E. Rahayu, dan E. Firmansyah. 2018. Pengaruh Komposisi Media Tanam Dan Volume Air Siraman Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Di Main-Nursery . Jurnal Agromast 2 (3) : 1 – 24
Indriati, Gustina, L. I. Ningsih dan Rizki. 2013. Pengaruh Pemberian Fungi Mikoriza Multispora Terhadap Produksi Tanaman Jagung (Zea mays L.). Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung. Lampung : 323 - 327
Masria. (2015). Peranan Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) Untuk Meningkatkan Resistensi Tanaman Terhadap Cekaman Kekeringan Dan Ketersediaan P Pada Lahan Kering. Partner. 15. (1) : 48 – 56
Mashud, N., dan E. Manaroinsong. Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang Batu Bara untuk Pengembangan Sagu. Jurnal B. Palma 15. (1): 56 – 63
Mursalin, A.E. dan A. Novra. 2020. Pengembangan Tanaman Sereh Wangi untuk Bioreklamasi Lahan dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Muaro Jambi. Jurnal Agrokreatif 6 (3) : 206 – 212
Mustamin, Y. 2015. Pengembangan Minyak Atsiri Tumbuhan Indonesia Sebagai Potensi Peningkatan Nilai Ekonomi. [internet]. Diakses pada tanggal 5 Mei 2022 Pukul 20.42 WIB Tersedia pada : https://www.researchgate.net/publication/275886069/
PT Bukit Asam .2019. Perencanaan Konservasi dan Reklamasi. [Internet] (diunduh 5 Mei 2021). Tersedia pada: http://www.ptba.co.id/id/csr/kinerjalingkungan
Pulungan, A. S. S. 2018. Tinjauan Ekologi Fungi Mikoriza Arbuskula. Jurnal Biosains 4. (1): 17 – 22
Rahman , N. N. 2016. Pengaruh Jenis Dan Dosis Inokulan Fungi Mikoriza Arbuskula (Fma) Terhadap Kandungan Glomalin Dan Serapan Hara Tanaman Jagung Pada Ultisol. Skripsi.
Ridho, M. 2019. Implementasi Program Pengembangan Minyak Atsiri di Kota Solok. Skripsi. Universitas Andalas. Padang
Rivana, Ervan, N. P. Indriani dan L. Khairani. 2013. Pengaruh Pemupukan Fosfor dan Inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sorghum (Sorghum bicolor L.) Jurnal Ilmu Ternak. 16. (1) : 46 - 53
Rokhminarsi, E., Begananda dan D. S. Utami. 2011. Identifikasi Mikoriza Spesifik Lokasi Lahan Marjinal Sebagai Pupuk Hayati Dalam Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan. Jurnal Agritop Ilmu – Ilmu Pertanian, 12 – 19
Smith, S. E. dan D.J. Read, 2008, Mycorrhizal Symbiosis, 3rd ed. Academic Press. p.605
Suharno dan R. P. Sancayaningsih. 2013. Fungi Mikoriza Arbuskula: Potensi Teknologi Mikorizoremediasi Logam Berat Dalam Rehabilitasi Lahan Tambang. Jurnal Bioteknologi 10. (1): 37 - 48
Sumbar Sawahlunto. 2014. Kota Sawahlunto Tentang Daerah. [internet]. Diakses pada tanggal 19 Maret 2021 Pukul 19.20 WIB Tersedia pada: https://sumbar.kemenag.go.id/v2/post/1480/kota-sawahlunto-tentang-daerah.html.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Agung Ramadhano, Indra Dwipa (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.