Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) Study Kasus Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam
DOI:
https://doi.org/10.31933/epfhve58Keywords:
Community Based Tourism (CBT ), Desa wisata, Pengembangan wisataAbstract
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui keterlibatan masyarakat dalam pengembangan Nagari Sungai Batang menjadi desa wisata, mengetahui faktor pendukung dan penghambat peran masyarakat untuk pengembangan Nagari Sungai Batang menjadi desa wisata serta untuk mengetahui manfaat perkembangan Nagari Sungai Batang menjadi desa wisata bagi masyarakat yang ada di Kenagarian Sungai Batang. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut maka penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mendapatkan gambaran secara mendalam mengenai pengalaman individu-individu dalam pengembangan pariwisata berbasis Masyarakat. Adapun hasil dari penelitian tersebut menemukan bahwa sebagai desa wisata, tentu saja pengembangannya berorientasi menjadi pariwisata yang berbasis masyarakat (Community Base Tourism). Namun saat ini implementasi pariwisata berbasis masyarakat di Nagari Sungai Batang belum optimal. Atraksi wisata yang utama adalah objek sejarah museum rumah kelahiran buya HAMKA, bukan dikembangkan dan dikelola secara langsung oleh masyarakat. Peran serta masyarakat dalam berbagai aspek dirangsang oleh pihak lain termasuk pemerintahan nagari dan pemerintahan daerah Kabupaten Agam. Beragam kegiatan dilakukan yang bertujuan mulai meningkatkan kesadaran berwawasan wisata, penguatan kelembagaan, peningkatan keterampilan yang mendukung, juga meningkatkan kemampuan mengelola objek wisata. Kondisi alam, sejarah dan budaya yang dimiliki nagari Sungai Batang, dapat menjadi faktor pendukung untuk pengembangan pariwisata Nagari Wisata berbasis masyarakat. Namun demikian, faktor internal masyarakat seperti harapan untuk menggantungkan sumber penghasilan dari kegiatan kepariwisataan yang belum terpenuhi dapat menjadi faktor penghambat menncurahkan perhatian total untuk kegiatan kepariwisataan. Perkembangan kepariwisataan Nagari Sungai Batang berbasis masyarakat (Community Based Tourism), sudah mulai memperlihatkan kontribusi terhadap perekonomian pelestarian budaya dan peningkatan kualitas lingkungan hidup.
Downloads
References
Ambar, Teguh, Sulistyani. 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Yogyakarta Graha Ilmu
Faris Zakaria dan Rima Dewi Suprihardjo, 2014. Konsep PengembanganKawasan DesaWisata di Desa Bandungan Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan. Jurnal Teknik Pomits. Vol.3, No. 2.pp. C245-C249, h. 46
Hari Hermawan, 2016. Dampak Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran terhadap Ekonomi Masyarakat Lokal. Jurnal Pariwisata Vol III, No. 2.pp. 105- h. 11
Hausler, N., Strasdas. W. 2002. Training Manual For Community-based Tourism, Zschortau: Inwent
Hidayah, Novie Istoria. 2017. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Daerah IstimewaYogyakarta. Skripsi S-1. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta
Hutomo, Mardi Yatmo. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam BidangEkonomi: Tinjauan Teoritik dan Implementasi”. Makalah. Disampaikanpada Seminar Sehari Pemberdayaan Masyarakat di Bappenas.
Istiqomah Tya Dewi Pamungkas dan Mohammad Muktiali. 2015. Pengaruh KeberadaanDesa Wisata Karangbanjar terhadapPerubahan Penggunaan Lahan, Ekonomi dan Sosial Masyarakat. Jurnal Teknik PWK Vol 4
Mayasari, D. 2014. Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Pulau Derawan (Studi Deskriptif Kualitaif Strategi Komunikasi Pemasaran Dinas {ariwisata Kabupaten Barau Kalimantan Timur dalam Upaya Menjadikan Pulau Derawan sebagai Tujuan Wisata). Skripsi : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Mulyadi, A.J. 2009. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persade
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : ALFABETA
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Rika Handayani, Asdi Agustar, Endry Martius (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.