PEMBERIAN TANAH : KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) ; PUPUK NPK 16:16:16 TERHADAP PERTUMBUHAN BIBITKELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) di MAIN–NURSERY

Authors

  • Didi Eko Yuninda Fakultas Pertanian, Universitas Ekasakti, Padang, Indonesia Author
  • Bustari Badal Fakultas Pertanian, Universitas Ekasakti, Padang, Indonesia Author
  • Yonny Arita Taher Fakultas Pertanian, Universitas Ekasakti, Padang, Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.31933/2yjee519

Keywords:

Land Giving, OPEFB Compost, NPK, Oil Palm Seeds

Abstract

Research "Providing Soil, Oil Palm Empty Bunches Compost (TKKS); NPK Fertilizer 16:16:16 on the Growth of Oil Palm Seeds (Elaeis guineensis Jacq) ”has been implemented in Koto Panjang  Village, Ikur Koto, Koto Tangah District, Padang City. Starting from February to May 2020, the study aims to obtain the best comparison of soil planting media, OPEFB compost and NPK 16:16:16 fertilizer on the growth of oil palm seedlings. The design used was a completely randomized design (CRD), with 7 treatments and 4 replications. As treatment is the ratio of Soil: TKKS and NPK 16:16:16, namely: Treatment A = Soil + 5gr NPK, B = Soil: EFB (1: 1) + 5gr NPK, C = Soil: EFB (1: 1) + 10gr NPK, D = Land: TKKS (2: 1) + 5gr NPK, E = Land: TKKS (2: 1) + 10gr NPK, F = Land: TKKS (3: 1) + 5gr NPK, G = Land: TKKS ( 3: 1) + 10gr NPK. Based on the results of the research, it can be concluded that the provision of land: OPEFB compost; NPK Fertilizer 16:16:16 gave a very significant effect on plant height, weevil diameter, root fresh weight, root dry weight, fresh weight of stems, dry weight of stalks and not significantly different on the number of leaf midribs. Providing soil: The best OPEFB compost is found in treatment D = Soil: EFB (2: 1) + 5gr NPK.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afrizon, A. 2017. Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Dengan Pemberian Pupuk Organik dan Anorganik. AGRITEPA; Jurnal Ilmu dan Teknologi Prtaniaan. Fakultas Pertanian Universitas Dehasen UNIVED. Bengkulu.

Asra, G. T. Simanungkalit, dan N. Rahmawati. (2014). Respon Pemberian Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Zeolit Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery. Agroekoteknologi, 3(1), 416-426.

Badal, B. 1996. Efek Mikoriza Vesikular Arbuskular dan Pupuk Kandang terhadap Serapan P dan Hasil Bawang Merah pada Tanah Berkadar Pospat Tinggi. Tesis S2, PPS Unand. Padang.

Bahrum, AZ, dan Lubus, AU. 1982. Penanaman dan Pemindahan Bibit Kelapa Sawit. Pedoman Taknis No. 09/PT/PPM/82. Marihat, Pematang Siantar, Indonesia.

Darmasarkoro, W., Sutarta, E. S., Erwinsyah. 2000. Pengaruh Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Terhadap Sifat Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. Jurnal Penelitian Kelapa Sawit 8(2):107-122.

Direktorat Jendral Perkebunan, 2020. Statistika Perkebunan Indonesia. Jakarta.

Ditjen PPHP. 2006. Pedoman Pengolahan Limbah Industri Kelapa Sawit. Subdit Pengelolaan Lingkungan. Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian. Semarang.

Dwijosaputra. D 1985. Pengantaran Fisiologi Tumbuhan. Gramedia Jakarta.

Fauzi, Y. 2003. Kelapa Sawit Budidaya Pemanfaatan Hasil dan Limbah, Analisis Usaha dan Pemasaran. Jakarta; Penebar Swadaya.

Guritno, B. dan S, M. Sitompul. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. UGM. Yogyakarta.

Ginting E. N. 2009. Pembibitan Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Hamzah, M. 2014. Studi Metode Pemupukan dan soil Conditioner Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Efektifitas Sarapan Hara Makro Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq). Tesis Fakultas Pertanian Universitas Riau. Pekanbaru.

Harahap, O.H 2011. Efektifitas Pemberian Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Cendawa Mikoriza Arbuskula Pada Tanaman Gaharu. Diakses dari http://repository,usu.ac.id./bistream/.../chapterII.pdf. Pada 10 Mei 2012.

Harahap, D.I. 1998. Model Simulasi Respon Fisiologi Pertumbuhan dan Hasil Tandan Buah Kelapa Sawit. Disertsi Preogram Pasca Sarjana IPB. Bogor.

Hasanah, F. N., dan N, Setiari. 2007. Pembentukan Akar pada Stek Batang Nilam (Pogostemon cablin Benth). Setelah Direndam IBA (Indol Butyric Acid) pada Kosentrasi Berbeda. Buletin Anatomi dan Fisiologi. Vol,XV, No.2.

Idris, A,R. 2008. Pengaruh Bahan Organik dan Pupuk NPK Terhadap Sarapan Hara dan Produksi Sawit. Jurnal Tanah dan Lingkungan, 10(1), 7-13.

Indriarta, A.N., 2010. Kelapa Sawit. Budidaya dan Pengolahannya. CV Sinar Cemerlang Abadi. Jakarta.

Jumin, H. B. 2002. Agronomi, Divisi Perguruan Tinggi PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Lasmayadi, Edy. 2008. Tankos sebagai Alternatif Pemenuh Kebutuhan Unsur Hara Tanaman Kelapa Sawit. Agromedia. Jakarta.

Leiwakabessy, F. M. 1988. Diktat Kuliah Keseburan Tanah. Departeman Tanah. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

Lingga, P. dan Marsono. 2013. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Edisi Revisi. Jakarta: Penebar Swadaya.

Lubis, A, U. 1992. Kelapa Sawit (Elaes guineensis Jacq.) di Indonesia. Pusat Penelitian Perkebunan. Pematang Siantar- Sumatra Utara.

Lubis A, U. 2008. Kelapa Sawit (Elaes guineensis Jacq.) di Indonesia. Edisi 2. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Sumatra Utara.

Lubis R, E, dan A. Widanarko. 2011. Buku Pintar Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka. Jakart.

Mangoensoekerjo, S, dan H. Semangun. 2008. Manajemen Agribisnis Kelapa Sawit. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta.

Marpaung, R, B, I. 2018. Peranan Pupuk Organik dan NPK Majemuk pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Departemen Agonomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Naibaho, D. C. A. Barus dan Irsal. 2012. Pengaruh Campuran Media Tumbuh dan Dosis Pupuk NPK (16:16:16) Terhadap Pertumbuhan Kelapa Sawit. Di Pembibitan. Jurnal Olnline Agroekoteknologi. 1(1): 1-14.

Nyakpa, M. Y, A, M. Lubis. M, A. Pulungan, Amrah, A. Munawar, G, B. Hong, N. Hakim. 1998. Kesuburan Tanah. Universitas Lampung.

Pahan, I. 2008. Panduan Lengkap Kelapa Sawit: Manajemen Agribisnis dari Hulu Hingga Hilir. Niaga Swadaya. Bogor.

Pangaribuan, Y. 2001 Studi Karakter Morfologi Tanaman Kelapa Sawit di Pembibitan Terhadap Cekaman Kekeringan. Tesis. IPB. Bogor.

Prawiranata, W. S. dan Tjodronegoro, H. P. 1995. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan II. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

Pusat Penelitian Kelapa Sawit. 2006. Panen pada Tanaman Kelapa Sawit. PPKS. Medan. Risza, S. 2008. Upaya Peningkatan Produktifitas Kelapa Sawit. Kanisius. Yogyakarta.

Saifuddin Sarief, E. 1986. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana, Bandung.

Sari, VI, Sudradjat, dan Sugiyanta. 2015. Peran Pupuk Organik dalam Meningkatkan Efektifitas Pupuk NPK pada Bibit Kelapa Sawit di Pembibitan Utama. J. Agron. Indonesia. 43(2):153-159.

Sastrosayono. 2007. Budidaya Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Satyawibawa, I. Y. W. dan Erna. 1992. Usaha Budidaya, Pemanfaatan Hasil, dan Aspek Pemasaran. Penerbit Swadaya. Jakarta.

Sianturi, H. 2001. Budidaya Kelapa Sawit. Fakultas Pertanian USU, Medan.

Siregar, D. 1984. Pengaruh Pemberian Kapur dan Pupuk Organik ditinjau dari analisis pertumbuhan dan hasil tanaman kentang. Tesis, UNPAD, Bandung.

Sulistyawati dan Nugraha. 2011. Efektivitas Kompos TKKS sebagai Pupuk Organik dalam Meningkatkan Produktifitas dan Menurunkan Biaya Produksi Budidaya Kelapa Sawit. Sekolah Tinggi dan Teknologi Hayati. Institut Teknologi Bandung. Bamdung.

Sunarko. 2009. Budidaya dan Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit dengan Sistem Kemitraan. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Sutedjo, M. 2010. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.

Widiastuti dan T. Panji. 2007. Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sisa Jamur Merang (Volvaria volvacea) (TKSJ) sebagai Pupuk Organik pada Pembibitan Kelapa Sawit. Menara Perkebunan, 75 (2) 70-79. Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, Bogor.

Winarna, WD. 2001. Penggunaan TKKS dan kompos TKKS untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Seminar Efektivitas Aplikasi Pupuk di Perkebunan Kelapa Sawit. Medan.

Downloads

Published

2021-07-10

How to Cite

Yuninda, D. E., Bustari Badal, & Yonny Arita Taher. (2021). PEMBERIAN TANAH : KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) ; PUPUK NPK 16:16:16 TERHADAP PERTUMBUHAN BIBITKELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) di MAIN–NURSERY. Jurnal Research Ilmu Pertanian, 1(2), 196-206. https://doi.org/10.31933/2yjee519

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2