Analisis Kelayakan Finansial Dan Nilai Tambah Karupuak Jariang Ibu Eliwarti di Nagari Kasang Padang Pariaman
DOI:
https://doi.org/10.31933/wmvaze24Keywords:
R/C Ratio, BEP Produksi, BEP Harga, Nilai tambahAbstract
Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk menganalisis kelayakan usaha pada karupuak jariang Ibu Eliwarti. 2) untuk menganalisis nilai tambah jengkol menjadi karupuak jariang pada usaha karupuak jariang Ibu Eliwarti. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif yang digunakan adalah analisis kelayakan usaha dan analisis nilai tambah. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: (1). Usaha pengolahan karupuak jariang Ibu Eliwarti layak diusahakan dilihat dari nilai R/C ratio >1. BEP harga untuk karupuak jariang lebih kecil dari harga perjualan dan BEP volume lebih kecil dari produksi baik karupuak jariang goreng maupun rebus. (2). Nilai tambah per kilogram bahan baku yang diperoleh karupuak jariang tergolong tinggi (>40%) yaitu; nilai tambah untuk karupuak jariang goreng 70,17% dan karupuak jariang rebus 73,56%. Kemudian tingkat keuntungan yang diperoleh karupuak jariang termasuk bagus yaitu; 73,68% untuk karupuak jariang goreng dan 77,87% untuk karupuak jariang rebus. Sehingga usaha ini dinyatakan menguntungkan dan layak diusahakan.
Downloads
References
Anoraga, P. 2004. Manajemen Bisnis, Cetakan Ke-3. Rineka Cipta; Jakarta.
Bunawan, H., Dusik, L., Bunawan, S. N., & Amin, N. M. 2013. Botany, traditional uses, phytochemistry and pharmacology of Archidendron jiringa: A review. Global Journal of Pharmacology, 7 (4), 474-478.
Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS). 2021. Sumatera Barat Dalam Angka 2021.
Cholisoh, Z dan Utami, W., 2008. Aktivitas Penangkap Radikal Ekstrak Ethanol 70% Biji Jengkol (Archidendron jiringa). Jurnal Surakarta: PHARMACON. 9 (1), 33-40.
Darmawan, A., & Simanjuntak, P. 2019. Identifikasi Senyawa Kimia Fenolik Dalam Ekstrak Etil Asetat Kulit Buah Jengkol. Parapemikir: Jurnal Ilmiah Farmasi, 8 (1), 51-55.
Fauza, H., Ferita, I., Putri, N. E., Nelly, N., & Rusman, B. 2015. Initial studies of phenotypic jengkol (Pithecollobium jiringa) appearance germplasm in Padang, West Sumatra. In Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia (Vol. 1, No. 1, pp. 23-30).
Hayami, Yujiro, Toshihiko Kawagoe, Yoshinori Morooka and Masdjidin Siregar. 1987. Agricultural Marketing and Processing in Unpland Java: A Perspective From A Sunda Village. Bogor: Indonesia ESCAP-CGPRT Centre.
Hubeis, M. 1997. Sistem Jaminan Mutu Pangan. Pelatihan Pengendalian Mutu dan Keamanan Bagi Staf Pengajar Kerjasama Pusat Studi Pangan dan Gizi – IPB dengan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Bogor.
Ibrahim, Yacob H.M. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Rineka Cipta. Jakarta.
Kasmir dan Jakfar. 2013. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Leksono, B., Nirsatmanto, A., & Sofyan, A. 2007. Uji perolehan genetik kebun benih semai generasi pertama (F-1) jenis Acacia mangium di tiga lokasi. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 4 (1), 25-36.
Novia H, 2020. Karupuak Jariang, Sensasi Unik Makan Jengkol Ala Urang Minang. https://www.liputan6.com/regional/read/4354008/karupuak-jariang- sensasi- unik-makan-jengkol-ala-urang-minang.
Pratama, M. Y., & Fitrisia, A. 2021. Perkembangan Sosial Ekonomi Masyarakat Pengolah Kerupuk Jengkol di Kampung Jambak, Nagari Kasang, Tahun 1978-1998.
Ririn Handayani, Dang Sri Chaerani, dan Herda Gusvita. 2022. Analisis Kelayakan Usaha dan Nilai Tambah Beras IR 42 Pada Usaha Pinukuik Enggi di Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan. JRIP Vol. 2 (1), Februari 2022. e-ISSN: 2747-2167 | p-ISSN: 2747-2175.
Sastrosoenarto, H. 2006. Industrialisasi Serta Pembangunan Sektor Pertanian Dan Jasa. Gramedia; Jakarta.
Sepriyani, S. 2016. Fenologi Pembungaan Pada Tanaman Jengkol (Pithecellobium jiringa) (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).
Simbolon, M, S., 2017. Pengaruh Kulit Buah Jengkol (Phitecellobium lobatum (Jack) Prain) terhadap Tingkat Konsumsi Makan Tikus Sawah (Rattus argentiventer) Di Laboratorium. Jurnal Agroekoteknologi FP USU. 5 (2), 444-453; Medan.
Soekartawi, 2006. Analisis Usahatani. Jakarta: UI-Press. 110 hal
Sofyan. I. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sukara, E., & Tobing, I. S. 2008. Industri Berbasis Keanekaragaman Hayati, Masa Depan Indonesia. VIS VITALIS, Vol. 01 No.2. Tahun 2008
Sunarjono. 2000. Teori Ekonomi Produksi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Suratiyah. 2008. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.
Tunggal, A.W. 1997. Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah. PT Rineka Cipta; Jakarta.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Dang Sri Chaerani, Herda Gusvita, Tauzi (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.